Senin, 30 Januari 2017

Makalah Peserta Didik dan Kriterianya

 
credit: pixabay.com
A. Pengertian Peserta Didik

Dunia pendidikan adalah sebuah sistem yang komplek dan memiliki banyak unsur yang harus ada didalamnya. Salah satu unsur yang paling penting peserta didik dan juga menjadi subjek utama pendidikan. Secara sederhana peserta didik adalah seorang yang sedang ingin mengetahui sesuatu hal yang baru atau sedang melakukan pelajar.

Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta  sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah seorang individu yang tengah mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental maupun fikiran.

Sebagai individu yang tengah mengalami fase perkembangan, tentu peserta didik tersebut masih banyak memerlukan bantuan, bimbingan dan arahan untuk menuju kesempurnaan. Hal ini dapat dicontohkan ketika seorang peserta didik berada pada usia balita seorang selalu banyak mendapat bantuan dari orang tua ataupun saudara yang lebih tua. Dengan demikina dapat di simpulkan bahwa peserta didik merupakan barang mentah (raw material) yang harus diolah dan bentuk sehingga menjadi suatu produk pendidikan. Berdasarkan hal tersebut secara singkat dapat dikatakan bahwa setiap peserta didik memiliki eksistensi atau kehadiran dalam sebuah lingkungan, seperti halnya sekolah, keluarga, pesantren bahkan dalam lingkungan masyarakat. Dalam proses ini peserta didik akan banyak sekali menerima bantuan yang mungkin tidak disadarinya, sebagai contoh seorang peserta didik mendapatkan buku pelajaran tertentu yang ia beli dari sebuah toko buku. Dapat anda bayangkan betapa banyak hal yang telah dilakukan orang lain dalam proses pembuatan dan pendistribusian buku tersebut, mulai dari pengetikan, penyetakan, hingga penjualan.

Dengan diakuinya keberadaan seorang peserta didik dalam konteks kehadiran dan keindividuannya, maka tugas dari seorang pendidik adalah memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada peserta didik menuju kesempurnaan atau kedewasaannya sesuai dengan kedewasaannya. Dalam konteks ini seorang pendidik harus mengetahuai ciri-ciri dari peserta didik tersebut. Peserta didik Dalam dunia pendidikan Indonesia orang yang melakukan belajar dikenal tiga nama yakni Peserta didik, Siswa dan Murid. Ketiga nama ini memiliki masa penggunaan yang berbeda. Jika kita merujuk pada Undang-undang sistem pendidikan Nasional Indonesia, Peserta didik digunakan sebagai orang yang menempuh jenjang pendidikan tertentu. Siswa Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, pengertian Siswa, Murid atau Peserta didik adalah orang (anak yang sedang berguru, belajar atau bersekolah. Prof. Dr. Shafique Ali Khan memberikan pengertian masing-masing sebagai berikut: Siswa,- Orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari bebera tipe pendidikan. Selanjutnya orang ini disebut Pelajar atau orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapapun usianya, dari manapun, siapa pun, dalam bentuk apapun, dengan biaya apapun untuk meningkatkan pengetahuan dan moral pelaku belajar. Murid Murid adalah komponen manusia yang menempati posisi sentral dalam pendidikan atau biasa dikenal disebut dengan peserta didik.

Dalam proses belajar-mengajar, murid sebagai pihak yang ingin menyelesaikan kurikulum dan dalam upaya mencapai tujuan atau cita-cita. Dalam undang-udang pendidikan, murid merupakan bagian yang paling penting dari sistem pendidikan, sehingga indikator sukses atau tidaknya dunia pendidikan adalah keberhasilan atau kegagalan murid setelah menempuh proses pendidikan. Murid atau anak adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain. Dalam proses belajar-mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah murid/anak didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat atau fasilitas apa yang cocok dan mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan/karakteristik murid. Itulah sebabnya murid atau anak didik adalah merupakan subjek belajar. Dengan demikian, tidak tepat kalau dikatakan bahwa murid atau anak didik itu sebagai objek (dalam proses belajar-mengajar). Memang dalam berbagai statement dikatakan bahwa murid/anak didik dalam proses belajar-mengajar sebagai kelompok manusia yang belum dewasa dalam artian jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, memerlukan pembinaan, pembimbingan dan pendidikan serta usaha orang lain yang dipandang dewasa, agar anak didik dapat mencapai tingkat kedewasaanya. Hal ini dimaksudkan agar anak didik kelak dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, warga negara, warga masyarakat dan pribadi yang bertanggung jawab. Pernyataan mengenai anak didik sebagai kelompok yang belum dewasa itu, bukan berarti bahwa anak didik itu sebagai makhluk yang lemah, tanpa memiliki potensi dan kemampuan.

Anak didik secara kodrati telah memiliki potensi dan kemampuan-kemampuan atau talent tertentu. Hanya yang jelas murid itu belum mencapai tingkat optimal dalam mengembangkan talent atau potensi dan kemampuannya. Oleh karena itu, lebih tepat kalau siswa dikatakan sebagai subjek dalam proses belajar-mengajar, sehingga murid/anak didik disebut sebagai subjek belajar


B. Istilah lain peserta didik

1. Siswa

Siswa/siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.

2. Mahasiswa

Mahasiswa/mahasiswi adalah istilah umum bagi peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi.

3. Taruna

Banyak digunakan Sekolah Militer atau yang menganut sistem militer, menurut KBBI berarti “pelajar (siswa) sekolah calon perwira”, beberapa Perguruan Tinggi Kedinasan juga menggunakan kata Taruna untuk menyebut Peserta Didik, diantaranya STPN Yogyakarta, STIP Jakarta, dan STP.

4. Warga belajar

Warga belajar istilah bagi peserta didik yang mengikuti jalur pendidikan nonformal. Misalnya seperti warga belajar pendidikan keaksaraan fungsional

5. Pelajar

Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.

6. Murid

Murid istilah lain peserta didik tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

7. Santri

Santri adalah istilah bagi peserta didik suatu pesantren atau sekolah-sekolah salafiyah yang sangat mempunyai potensi.


C. Krikteria Peserta Didik
Syamsul Nizar sebagaimana dikutip oleh Ramayulis (2006:77) mendeskripsikan enam kriteria peserta didik adalah sebagai berikut:

    Peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi ia memiliki dunianya sendiri. Peserta didik memiliki metode belajar mengajar tersendiri, ia tidak boleh dieksploitasi oleh orang dewasa dengan memaksakan anak didik untuk mengikuti metode belajar mengajar orang dewasa, sehingga peserta didik kehilangan dunianya;
    Peserta didik memiliki masa atau priodisasi perkembangan dan pertumbuhannya. Menurut Abraham Maslow, terdapat lima hierarki kebutuhan yang dikelompokan menjadi dua kategori. Pertama, kebutuhan taraf dasar (basic needs) yang meliputi kebutuhan fisik, rasa aman, dan terjamin, cinta dan ikut memiliki (sosial) dan harga diri. Kedua, metakebutuhan (meta needs) meliputi aktualisasi diri seperti keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan dan lain sebagainya;
    Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan antara individu yang satu dengan individu yang lain baik disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor endogen (fitrah) seperti jasmani, inteligensi, sosial, bakat dan minat sedangkan faktor eksogen (lingkungan) dipengaruhi oleh pergaulan dan pengajaran yang di dapatkan di lingkungan ia berada;
    Peserta didik merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, unsur jasmani memiliki daya fisik dan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan nafsu;
    Peserta didik dipandang sebagai kesatuan sistem manusia. Sesuai dengan hakikat manusia, peserta didik sebagai makhluk monopluralis, maka pribadi peserta didik walaupun terdiri dari banyak segi, merupakan satu kesatuan jiwa raga (cipta, rasa dan karsa);
    Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis (fleksibel).

Senada dengan pernyataan di atas, Syaiful Bahri Djamarah (2000:51-52) mengatakan bahwa peserta didik memiliki karakteristik-karakteristik yang penting untuk diperhatikan. Karakter-karakter tersebut antara lain:

    Belum menjadi orang dewasa, sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik;
    Masih menyempurnakan aspek tertentu untuk menyempurnakan kedewasaannya;
    Memiliki sifat dasar yang sedang berkembang secara terpadu yaitu kebutuhan biologis, rohani, sosial, intelegensi, emosi dan sebagainya.

Pendapat Syaiful tersebut cenderung menempatkan pendidikan dari pendekatan pedagogis. Dalam pendekatan pedagogis peserta didik lebih ditempatkan sebagai sosok yang sangat membutuhkan pendidik untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu peserta didik diposisikan sebagai anak didik. Setiap manusia memiliki perkembangan termasuk peserta didik.

Kepribadian peserta didik yang paling penting menurut Athiyah al-Abrasyi yaitu;
Pertama, peserta didik hendaknya tekun dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Kedua, peserta didik haruslah memiliki kepribadian saling menyayangi sesama temanya yang pada akhirnya akan tercipta suasana persaudaraan yang kokoh.
Ketiga, peserta didik giat dan tidak perna bosan untuk selalu mengkaji dan mengulang-ulangi materi pelajaran yang telah diberikannya.
Selain itu juga, keperibadian peserta didik haruslah memelihara hatinya agar selalu bertaqwa kepada Allah S wt, memohon ampunan hanya kepada Allah Swt, memiliki rasa takut dan selalu mencari keridhaan-Nya karena hal ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik. Dengan memiliki kepribadian seperti ini, peserta didik akan menjadi mulia, terhormat, memiliki derajat yang tinggi, disegani dan disenangi oleh semua manusia dan menjadi panutan bagi setiap orang.


Daftar Pustaka

Ahmadi, F. (2012, April 27). About Us: edukasi.kompasiana.com. Retrieved Oktober 31, 2016, from edukasi.kompasiana.com: http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/27/

eureka pendidikan. (2015). Retrieved october 2016, from eurekapendidikan.com: http://eurekapendidikan.com/2015/1/definisi-murid-dan-siswa-pesertadidik.html

wikipedia. (n.d.). Retrieved october 2016, from id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik

------------------------------------------------------------------------


Profil Data Pribadi

Seorang gadis yang dilahirkan pada tanggal 20 Oktober 1998 dan diberi nama Siti Afifah Andarista. Saya adalah anak dari pasangan Bapak dan Ibu yang sangat saya cintai. Saya dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Saya 4 bersaudara. Saya tinggal di desa Grogol, salah satu desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Alhamdulillah saya punya banyak teman dan saya sangat bahagia akan hal tersebut. Saya menempuh pendidikan terahir di SMA Negeri 1 Wonoayu, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sidaorjo. Alasan saya menempuh pendidikan di Institusi ini adalah karena saya tidak diperbolehkan orang tua saya untuk merantau. Dan juga karena saya tidak diterima di PTN yang saya inginkan sebelumnya. Tapi saya dengan sepenuh hati menempuh pendidikan yang saat ini sedang saya jalani. Saya ingin menggapai cita-cita pertama saya saat kecil yaitu menjadi seorang guru.


Tugas ke-2 Komputer dan Internet
Nama   : Siti Afifah Andarista
NIM     : 1684202027
Kelas   : Pendidikan Matematika 2016 A


0 comments:

Posting Komentar